CILEGON – Di kalangan para ustadz dan para praktisi keagamaan,namanya mungkin sudah tidak asing lagi. Bahkan bagi para penggiat Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), namanya sering wara-wiri. Ia dikenal sebagai seorang kaligrafer, ustadz,konseptor, dan juga inisiator.
Namun kini namanya kembali menggaung di tataran Pemkot Cilegon. Ini dikarenakan ia terlibat dalam Forum Tenaga Teknis Honorer Daerah (FORTRAH) Kota Cilegon.
Ya, tidak hanya menggaung. Tapi juga mengangkasa. Nama ustadz atau laki-laki ini adalah Muhammad Solahudin. Namanya tercatat secara kepegawaian sebagai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Pemkot Cilegon. Tepatnya di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon.
Dirinya merasa terusik dan tergerak ketika ada ketidakberesan yang menyangkut dirinya serta teman-teman honorer lainnya di Pemkot Cilegon.
Khususnya yang menyangkut masa depan nasib dan status tenaga teknis honorer ke depan nanti. Ini terjadi lantaran tidak adanya kejelasan nasib pasca pemerintah pusat menerbitkan aturan yang menyebutkan tahun 2023 pemerintah tidak boleh lagi menerima pegawai honorer.
Berangkat dari situlah Salahudin mau tidak mau harus turun tangan. Salahudin tidak bisa berdiam diri. Jiwa aktivisnya kembali berdegup kencang. Meronta-ronta, meraung-raung mencari jalan kebenaran.
Beruntung. Upayanya tersebut membuahkan hasil. Ribuan honorer siap bergabung berada di barisan depan untuk bersama-sama berjuang sampai akhir.
Dari sekian serangkaian pertemuan, akhirnya tanggal 7 Agustus 2023 pun dipilih untuk berangkat ke Senayan. Gayung bersambut. Tidak hanya Cilegon yang berangkat ke sana. FORTRAH daerah lain pun turut serta bergabung.
“Alhamdulillah. Awalnya Cilegon yang menginisiasi, akhirnya sejumlah daerah ikut serta,” ujar Salahudin kepada liputancilegon.com, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Bagi Salahudin, perjuangan menentukan nasib ribuan honorer se-Indonesia, bukan hanya perjuangan secara dzohir semata. Namun juga ada perjuangan batin yang takkan pernah kunjung berhenti. Harapan akan doa-doa ribuan honorer, insya Allah sampai menembus langit. Tidak hanya doa ribuan honorer. Doa para istri/suami, anak, dan para orangtua mereka juga insya Allah bisa mendorong dan mendongkrak doa para honorer hingga menembus langit. Hingga selanjutnya akan diteruskan pasukan langit kepada Allah swt agar bisa dikabulkan oleh Allah SWT.
“Kita sudah sampai tahap ini. Insya Allah semua pasti ada hasilnya. Karena pasukan bumi dan langit sedang sama-sama berjuang. Insya Allah semua pasti ada jawaban yang indah untuk FORTRAH,” tandasnya. (rul/red)