SERANG – Dhepi Nauval Halwani tidak pernah menyangka jika dirinya akan meneruskan tugas ayahnya yaitu Halwani Michrab seorang sejarawan yang mengetahui sejarah Banten pada masanya.
Ada yang unik dengan Dhepi. Ia tidak pernah secara akademis kuliah dengan mengambil jurusan sejarah. Sebaliknya,justru ia kuliah mengambil jurusan perikanan program diploma empat Universitas Padjadjaran (Unpad).
“Saya belum lama bergelut dengan dunia sejarah. Itu terjadi karena berawal dari adanya keprihatinan terhadap masyarakat yang ketika bicara sejarah Banten, justru banyak yang tidak tahu,” ujar laki-laki yang akrab disapa Mang Dhepi ini kepada liputancilegon.com belum lama ini di kediamannya di Perumahan Graha Asri, Kota Serang.
Katanya, apalagi pekerjaannya dulu tidak pernah sama sekali ada kaitannya dengan dunia kesejarahan.
“Beruntung, pada tahun 1990-an dulu sering diajak almarhum bapak ke lokasi kerja bapak. Diantaranya seperti situ Tasik Kardi,” imbuh Dhepi yang sekarang justru menekuni dunia usaha, khususnya pengadaan barang atau supplier.
Ketika ditanya apakah tidak terganggu atau membagi waktu sebagai supplier dan sebagai pemerhati sejarah.
” Saya bukan pemerhati sejarah sebenarnya. Meskipun saya melanjutkan apa yang telah ayah saya lakukan, tapi saya lebih nyaman disebut sebagai budayawan. Kan didalam diri budayawan juga adadan harus mengerti tentang sejarah,” ujar ank bungsu dari almarhum Halwani Michrab.
Diketahui, sangat jarang seorang pengusaha yang juga menjadi seorang pemerhati ilmu kesejarahan. Walaupun ada,biasany penguasa itu sebagai motivator. Karena biasanya, rata-rata pengusaha diminta share ilmu usahanya sekaligus memotivasi para audiensnya. (rul/red)